Friday, March 17, 2006

Teman

Manusia tidak hidup sendirian. Dari sejak lahir sudah dikenalkan pada lingkungan sosial. Mulai dari ibu yang melahirkan, ayah yang menemani proses kelahiran maupun bidan atau dukun beranak yang menolong lahirnya seorang bayi. Bayi tersebut kemudian dikenalkan kepada sanak saudara serta kerabat. Ketika berusia beberapa tahun anak tersebut sudah mengenal teman-teman sebaya dan bermain-main dengan mereka. Ketika sudah beranjak dewasa, seseorang tentu saja lebih mengenal banyak teman. Ada kesenangan, kesedihan, amarah dan kebencian yang mewarnai persahabatan.

Berteman itu indah. Kita bisa berbagi kesenangan dan kesedihan. Ada tempat untuk merayakan kesenangan bersama bila kita mendapat rezeki yang berlebih. Ada tempat mengadu ketika kita merasakan kesedihan.

Sebagai seorang manusia, tentu saja wajar apabila teman kita melakukan kesalahan. Begitu juga kita. Kadang-kadang kesalahan yang kita lakukan tidak dapat diterima oleh teman kita. Tetapi, menurut kita, kesalahan tersebut masih dalam tahap wajar atau bahkan kita tidak sadar telah melakukan kesalahan. Bila tidak ada komunikasi diantara kita dan teman kita untuk mencari solusinya, maka masalah tersebut akan berlarut-larut dan menyebabkan putusnya hubungan antara kita dan teman kita. Bila hal ini telah terjadi, tak jarang timbulnya rasa dendam atau perasaan benci yang mendalam. Menurutku, yang seperti ini tidak perlu terjadi. Dendam dan perasaan benci adalah penyakit hati yang bila dibiarkan akan terus membuat hati kita rusak. Kemudian hati kita dipenuhi prasangka buruk. Kita akan terus berpikir negatif, yang mengakibatkan terpengaruhnya pikiran dan tingkah laku kita. Yang dirugikan adalah diri kita juga. Pekerjaan yang tidak selesai dan hilangnya semangat karena terpengaruh suasana hati.

Terkadang kita merasa telah memberikan perhatian atau melakukan sesuatu yang lebih terhadap teman baik kita. Namun kadang-kadang kita tidak mendapatkan balasan dari teman kita tersebut. Jangan mengharapkan balasan dari teman kita. Yang penting ialah bagaimana kita dapat terus memberi. Bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan baik. Berikan yang terbaik kepada temanmu. Mungkin bukan hari ini dia akan membalas kebaikan yang kita berikan atau mungkin bukan dia yang akan membalasnya.

Seorang teman, mengungkapkan persahabatan dengan sebuah puisi di bawah ini:

Riwayat Teman
by: DilDil*

Riwayat Seorang Teman
Cerita perjalananku
Tampakkan kelebihan
Tampilkan kelemahanku

Ungkapan seorang teman
Semangat perjalananku
Bangkitkan kelelapan
Pancarkan jiwa baruku
Wahai kau teman
Ajarku keindahan
Sertakan kepedihan
Hidup dalam kebersamaan
Wahai kau teman
Tuntunku kenikmatan
Paparkan kepahitan
Hidup dalam kebersamaan

Kala ku berlaku
Kala ku berkata
Ada tersimpan cirimu

* DilDil is one of my best friends. Thx 4 all ur ideas!

1 comment:

Anonymous said...

kok teman bg...ketauan blon punya pacar ya...